PENA24JAM.COM, TANAH JAWA – Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut, Indra akhirnya bersuara terkait SPP (Surat Permohonan Pencairan) Dana Desa tahap II 2023 belum diteken.
“Karena masih ada beberapa item kegiatan lagi saat DD tahap I yang belum selesai dikerjakan,” jelas Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra saat ditemui, Jumat (20/10/2023) sekitar jam 16.30 WIB.
Beberapa item yang disebut belum dikerjakan yakni, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lanjut usia (lansia), PMT Ibu Hamil dan PMT Balita, Rumah Desa Sehat serta Operasional Pemerintah Nagori. “Kalau pemasangan lampu jalan baru semalam dikerjakan,” sebutnya.
Kedepan, jika seluruh item kegiatan pada DD tahap I rampung. Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra bersedia menandatangani LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) untuk kemudian bisa mengajukan pencairan tahap II.
“Jadi, itunya kendalanya. Kalau semua sisanya rampung, saya mau menekennya. Karena perintah pimpinan dari atas. Harus selesai dulu tahap awal, kemudian diteken,” terangnya sembari mengaku sudah 25 tahun sebagai Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok.
Disampaikan, bahwa DD yang dikelola Pemerintah Nagori Baja Dolok berkisar Rp850 juta dan dicairkan secara bertahap. Untuk tahap I dan II, masing-masing sebesar 40 persen. Sedangkan pada tahap III sebesar 20 persen.
“Untuk tahap I DD sudah ditarik semua sebesar Rp256 juta. Tahap II juga segitu nilainya. Tapi belum ada ditarik karena belum mau saya teken jika seluruh kegiatannya belum rampung. Namun, DD-nya itu sudah di rekening,” paparnya.
Selain itu, mengenai keterlambatan perealisasian BLT (Bantuan Langsung Tunai) karena adanya saran dan masukan agar setiap akan pengajuan pencairan DD tidak langsung menandatangani.
“Tapi atas saran pimpinan dari atas karena BLT itu hak masyarakat, jadi saya teken. Kalau jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu sebanyak 24. Makanya baru kemarin direalisasikan,” ungkapnya.
Sementara, terkait daftar hadir dikatakan, belum berapa lama ini diberlakukan sejak terjadi gejolak. “Kalau sebelumnya, tidak ada itu mulai Januari. Baru September itu dibuat,” kata Indra yang juga didampingi seorang warga, Putra.
Terpisah, Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan melalui seluler, Jumat (20/10/2023) sekitar jam 19.20 WIB membenarkan, bahwa pemasangan lampu jalan sudah dilakukan. “Yang lainnya juga. Lalu apalagi,” ujarnya. (di)
Discussion about this post