PENA24JAM, SIANTAR – Seorang warga Kota Siantar, Sumut, GS (27) yang telah dilaporkan Rafi Putra (28) warga Jalan Langkat, Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat, ke Polsek Siantar Barat belum juga ditangkap.
“Jadi seperti kebal hukum gitu dia. Karena, setelah aku melapor, keesokannya terlihat dia (GS) dijemput naik taxi online buka kaca,” jelas Rafi Putra (pelapor), Senin (16/5/2022).
Diketahui, Rafi Putra yang kini tinggal di Simpang Kerang, Kecamatan Siantar Martoba, bersama istrinya Eka Ramayani Jelita tersebut melaporkan GS anak pengelola parkir ke Polsek Siantar Barat, Jumat (13/5/2022).
“Sebelumnya, di Polsek waktu mau kami buat laporan. Kapolsek bilang akan dimediasi sama GS. Dengan syarat, empat pertanyaan ku dijawabnya. Tapi, sampai sekarang, gak ada juga dimediasi,” kesal Rafi.
Informasi diperoleh, GS dilaporkan karena diduga melakukan penganiayaan terhadap, Rafi Putra dekat Taman Bunga, Jalan WR Supratman, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumut, Sabtu (30/4/2022).
“Banyak orang melihat aku di pijak-pijak waktu itu pakai kedua kakinya,” jelas Rafi sembari menyampaikan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) yang diterbitkan Polsek Siantar Barat.
Sebelumnya, Eka Ramayani Jelita istri dari Rafi Putra membakar tempar telur karena banyak nyamuk. Lalu, asap bakaran tempat telur mengarah ke, GS. “Itu yang buat dia marah,” ujar Rafi.
Lalu, melalui telepon, Rafi Putra menerima mendapat kabar istrinya, Eka Ramayani Jelita dicekik oleh GS. Kemudian, Rafi Putra datang ke Jalan WR Supratman dan menemui GS.
“Saya ditelepon sama istri saya, bang. Kemudian saya datang dan tanya sama dia. Kenapa istri saya dicekik. Kemudian, langsung terjadi pemukulan dan waktu kaki saya tersangkut, dipijak-pijak dia. Belum ada berdamai,” kata Rafi.
Sementara, seorang juru parkir (jukir), MS yang mengaku adik dari ayah GS saat ditemui di Jalan WR Supratman, Minggu (15/5/2022) mengatakan sudah berdamai. “Kapolsek na padamaihon. Dang masalah be i. Maila lae mambaen berita na i (Kapolsek yang mendamaikan. Malu lae membuat beritanya itu),” katanya.
Namun, saat ditanya apa penyebabnya? MS mengaku tidak tau. “Ro au nunga ribut. Hu tolai ma. Dang adong hu sokkik (Datang aku sudah ribut. Ku lerailah. Tidak ada ku cekik),” ucapnya sembari mengaku pernah sudah berhenti sebagai LSM karena takut berdosa.
Kapolsek Siantar Barat, IPTU Ringgas Lubis melalui pesan singkat, Senin (16/5/2022) menyampaikan masih ditangani pak. “Periksa saksi-saksi dan menunggu hasil visum ya pak, trims,” balas Kapolsek.
Terpisah, Kapolres Siantar AKBP Fernando melalui pesan singkat, Senin (16/5/2022) menyampaikan proses lidik lae,” balas mantan Kapolres Tanjung Pinang tersebut. (di)
Discussion about this post