PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Pungutan liar (pungli) terhadap sejumlah pangulu nagori di Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumut, diduga terjadi pada bulan Desember 2023.
“Baru-baru ini pungutannya. Setelah ke luar ADN (Anggaran Dana Desa),” ungkap seorang sumber yang layak dipercaya, Minggu (31/12/2023) sekitar jam 14.21 WIB.
Besaran pungutan yang diminta dari sejumlah pangulu sebesar Rp3 juta untuk tiap nagori. Dan disetor melalui rekening oknum kaur nagori, SAS.
“Jadi, ke situlah sejumlah kawan pangulu menyetorkan. Rekening kaur itu di BRI,” beber sumber tersebut sembari meminta agar dirahasiakan.
Sejumlah pangulu nagori setor ke rekening atas nama oknum kaur, SAS. Setelah adanya arahan dari seorang pangulu nagori, DRS melalui pesan singkat pada whatsapp grup pangulu se-Kecamatan Siantar. Sembari melampirkan tangkapan layar (screenshoot) nomor rekening dan disertai kalimat, ‘Ke rekening ini aja y rekan2’.
“si oknum pangulu DRS itu yang share nomor rekening kaurnya (bagikan) dilengkapi dengan ada bahasa arahan ke dalam grup. Kemudian, pangulu yang sudah setor atau kirim ke rekening si kaur, menshare bukti pengirimannya ke dalam grup,” terang sumber.
Sementara, oknum pangulu DRS melalui seluler, Kamis (4/1/2024) sekitar jam 16.36 WIB mengaku tidak ada. “Gak ada itu lae,” elaknya sembari bertanya siapa yang bilang?
Ketika disampaikan, bahwa sesuai kode etik narasumber dilindungi dan private serta bisa dipertanggung jawabkan. DRS mengatakan, ini juga private,” ucapnya.
Kemudian, melalui pesan singkat. DRS menyampaikan, Oh itu nya ketua…untuk arisan pangulu se kecamatan siantar itu ketua,” balasnya usai dikirim tangkapan layar nomor rekening milik kaur, SAS seraya menyarankan tanya aja sama pangulu yg lain ketua.
Saat ditanya siapa sebagai ketua arisan? DRS menyampaikan, Gk ada sistem ketuanya pak. Yang dapatan kirim. “Ketepatan saya yg dapat. Ada sebagian ýg langsung,” tulisnya.
Kembali ditanya, kenapa dikirim (tranfer) ke rekening kaur, bukan ke rekening pak pangulu? DRS mengaku ATM (Anjungan Tunai Mandiri) miliknya rusak. “Kalau boleh tahu pak, siapa penyebar beritanya?” tanya DRS sembari melampirkan emojion angkat kedua tangan serta mengatakan, pastikan pangulu2 jugakan dan titip salam ya pak.
Ditanya lagi, berapa besar nilai arisan yang diperoleh? DRS menyampaikan, Ya cukup untuk anak sekolah lah pak,” balasnya lagi tanpa menjawab pertanyaan berapa besar nilai arisan yang diperoleh.
Terpisah, oknum kaur SAS melalui pesan singkat, Kamis (4/1/2024) sekira jam 16.41 WIB semula mengaku tidak ada. “Gak ada pak,” balasnya.
Setelah tangkapan layar nomor rekening atas namanya dikirimkan via pesan singkat whatsapp. Oknum kaur SAS menyarankan, Konfirmasi langsung ke pangulu aja pak.
“Iya pak itu rekening atas nama saya tapi kata pangulu itu uang arisan pangulu sekecamatan Siantar,” jelasnya sembari kembali menyarankan Konfirmasi ke pangulu aja langsung pak.
Saat ditanya, fakta-kan bahwa beberapa pangulu menstransfer ke rekening ibu? Oknum kaur SAS membenarkannya. “Iya pak tapi tidak semua pangulu. Cuma 4 yang transfer sama saya. Seingat saya,” tulisnya. (di)
Discussion about this post