PENA24JAM.COM, PEMATANGSIANTAR -Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pematangsiantar gencar mensosialisakan pentingnya pencegahan kebakaran kepada masyarakat.
Saat sosialisasi di aula Kantor Camat Sianțar Marihat, Jalan Melanthon Siregar, dihadiri Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani, SpA meminta agar masyarakat tidak panik saat menghadapi bencana kebakaran.
“Jangan panik,” kata Wali Kota saat membuka Sosialisasi, Edukasi, dan Simulasi serta Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Kebakaran di wilayah kecamatan Siantar Marihat, Selasa (2/7/2024).
Sambung dr Susanti, sosialisasi tersebut bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran.
dr Susanti berharap dengan adanya sosialisasi, masyarakat diminta jangan panik ketika menghadapi bencana kebakaran. “Dan, ke depan kita lebih tahu bagaimana mengatasi kebakaran,” katanya
Selain itu, dr Susanti mengajak semua pihak untuk dapat menjadi mitra pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. “Mari kita semua bekerja dengan tulus dan ikhlas demi kesejahteraan masyarakat,” ajaknya.
Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Pematangsiantar, Robert Samosir mengatakan, kegiatan sosialisasi berlangsung bergiliran di delapan kecamatan.
“Sosialisasi ditujukan kepada masyarakat dan pelaku UMKM. Harapan kita di tahun 2024 ini sebanyak 800 orang akan mendapat sosialisasi,” jelasnya.
Camat Siantar Marihat, Pedi Arianto Sitopu berharap semua peserta dapat mengikuti sebaik mungkin. “Semoga dengan kegiatan ini dapat terwujud Pematangsiantar Bangkit dan Maju menuju Pematangsiantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” ujarnya.
Terpisah, Kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, Parlaungan Purba mengatakan pihaknya telah melatih 106 relawan pemadam kebakaran (Redkar) di 53 kelurahan.
Dengan begitu, Redkar nantinya mempunyai ketrampilan dalam memadamkan api yang kecil agar tidak membesar. “Redkar ini dilatih memadamkan api kecil. Tetapi mereka diharuskan lebih dulu menghubungi pemadam kebakaran, bilamana api kecil itu tidak dapat dipadamkan,” katanya.
Dalam setiap sosialisasi, pihaknya juga menekankan pelaku UMKM, sekolah, THM, hotel untuk memiliki alat kecil yang bisa memadamkan api seperti APAR, goni basah ataupun sejenisnya. Disamping itu jalur evakuasi sangat penting, jika tempat tersebut dikunjungi publik.
Hanya saja, pemeriksaan ini belum maksimal mengingat Peraturan Walikota belum terbit. Nantinya proteksi dan peran serta masyarakat untuk terlibat mencegah kebakaran.
“Dalam Perwa tersebut, proteksi dari masyarakat sangat diperlukan. Kita juga akan kontinu inspeksi tempat-tempat publik yang mengabaikan keselamatan. Seperti restoran yang harus menyediakan jalur evakuasi dan alat pemadam kecil,” ucapnya.
Dengan mengabaikan keselamatan di atas, bersama instansi terkait akan meninjau ataupun pencabutan izin usaha. “Jika peringatan dan imbauan kita diabaikan, maka izin usaha bisa dicabut,” ucap Parlaungan Purba yang juga Penyidik ASN.
Ketika ditanyakan lokasi yang sudah dikunjungi Damkar dan diberikan imbauan? Parlaungan mengatakan SD Kalam Kudus di Jalan Merdeka.
Di sekolah ini, terdapat anak-anak bangsa yang menimba ilmu. Hanya saja, di sekolah tersebut, tidak ada jalur evakuasi atau tangga darurat. Padahal itu sangat penting sebagai jalur keluar bila ada kebakaran. Kemudian Hydrant harus tersedia di tempat publik tersebut.
“Kita imbau SD Kalam Kudus karena banyak anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa di sekolah tersebut,” ucapnya.
Sementara, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Joshua Sihaloho mengatakan saat ini Damkar kekurangan personil.
Sejatinya, personil untuk 1 armada Damkar berjumlah 6 orang. Dengan jumlah 5 armada saat ini, personil seharusnya diisi 60 orang dalam 2 regu. Padahal seluruh personil Damkar Kota Pematangsiantar berikut jajaran struktural berjumlah 66 orang.
Kendati demikian, pihaknya selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi bidang Penyelamatan ini baru pada bulan Desember 2022.
“Sehingga, kekurangan personil tadi ditugaskan untuk penyelamatan seperti ular yang masuk ke rumah warga, tawon yang bersarang di rumah warga dan penyelamatan lainnya,” paparnya.
Apalagi, sambungnya, untuk penyelamatan ini masih menggunakan alat seadanya dan tanpa pelatihan atau hanya otodidak.
Oleh karena itu, diharapman penambahan personil di unit Damkar. “Pelatihan rescue sangat dibutuhkan personil ke depannya,” terangnya.
Di samping itu, sejak Wali Kota Pematangsiantar sidak ke kantor Damkar. Ada perhatian pengadaan baju anti api yang baru, kemudian mengganti kasur yang sudah lapuk. “Terima kasih kepada Ibu Wali Kota atas perhatiannya,” kata Joshua.
Terkait jumlah armada Damkar, tahun ini Damkar Kota Pematangsiantar akan menerima hibah dua armada dari Kementrian Dalam Negeri. “Semoga armada Damkar ini cepat datang dan melayani masyarakat Kota Pematangsiantar dan sekitarnya,” ujarnya.
Ketika ditanyakan kendala yang dihadapi personil Damkar, Joshua mengatakan kerumunan warga yang memperlambat gerak personil Damkar.
“Kalau ada kebakaran masyarakat berkerumun. Hal ini menyulitkan armada sampai ke lokasi. Seharusnya masyarakat tidak memperlambat gerak personil,” imbau Joshua kepada masyarakat. (ADV)
Discussion about this post