PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Malam hari, sebelum diduga dilego antara tahun 2020-2021. Rantai roda bekas escavator milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Simalungun, Sumut, masih terlihat.
“Songonon do. Bodari na disi dope. Sogot na masuk au dang adong be rantai i (Begininya. Malamnya di situ masih. Besoknya masuk aku tidak ada lagi rantai itu,” jelas seorang operator, DH ketika ditanyai melalui seluler, Jumat (17/3/2023) sekitar jam 20.26 WIB.
Karena tidak ada lagi. Demson Haloho kala itu menduga rantai bekas escavator dijual. “Cuma iba dang pala ribut. Songoni ma permainan ni halak i. Sabar ma iba (Cuma saya tidak begitu ribut. Begitulah permainan mereka. Sabarlah kita),” paparnya.
Selain itu, rantai roda bekas escavator diduga dijual ketika, Okto Manik masih sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Alat Berat Dinas PUPR Simalungun.
“Ni sukkun dongan-dongan, tikki si Okto dope dison. Molo na manjual dang pala hu sukkun (Tanyai kawan-kawan waktu itu si Okto masih di sini. Kalau yang menjual tidak begitu saya tanya),” ujarnya.
Kemudian, DH mengaku pernah diberikan oleh rekan-rekannya hasil dari penjualan. “Molo tikki rantai i, dang adong ilean. Istilah na, halak i molo menjual, ilean. Mauliate nidok. Bah sude na dongan-dongan sipata (Kalau waktu rantai itu, tidak ada dikasih. Istilahnya, orang itu kalau menjual, dikasih. Terimakasih saya bilang. Bah semuanya kawan-kawan terkadang),” bebernya.
Sementara, eks-Kepala Bidang Pengelolaan Alat Berat Dinas PUPR Simalungun yang kembali dikonfirmasi melalui seluler, Selasa (21/3/2023) sekitar jam 16.30 WIB tidak ada jawaban.
Sebelumnya, Okto Manik ketika dikonfirmasi melalui seluler, Rabu (15/3/2023) sekitar jam 16.00 WIB mengaku, aha pala siangkaton mu i (Untuk apalah kau angkat itu).
“Dang hu botoh piga ton i bah anggo borat na (Tidak tau berapa ton itu bah kalau beratnya),” ucapnya sembari mengatakan tidak ingat lagi tahun berapa kala itu.
Okto menyampaikan, holan na konfirmasi-konfirmasi do lakkam (hanya konfirmasi-konfirmasinya kerja mu). “Unang jo baeni songoni. Paturut jo tenang au. Sude aha on mu (Jamgan dulu buat seperti itu. Biarkan dulu aku tenang. Semuanya kau apakan),” katanya.
Okto kembali bilang, baen jo tenang au. Saitor lutu do ho (buat dulu tenang aku. Langsung recoknya kau). “Ima, patenang jo disi (Itulah, tenangkan dulu di situ),” pintanya.
Sebelumnya, Okto menjelaskan, rantai itu bukan dijual. Melainkan hilang sedikit-sedikit. “Dibukai sada-sada (Dibukai satu-satu),” jelasnya seraya mengaku tak tau siapa yang membukai.
Dipaparkannya, boi nidok pada masa i. Hira-hira per dua minggu mago dua (bisa dikatakan pada saat itu. Kira-kira per dua minggu hilang dua). “Bosi-bosi tua i godang disi (Besi-besi tua itu banyak di situ),” papar Okto.
Kepala Dinas PUPR Simalungun, Hotbinson Damanik melalui pesan singkat, Selasa (21/3/2023) sekitar jam 18.09 WIB menyampaikan, sedang ditelusuri,” balasnya. (di)
Discussion about this post