PENA24JAM.COM, PEMATANGSIANTAR – Pencarian dilakukan selama seminggu di aliran Sungai Bah Bolon, Jalan Diponegoro, Kota Pematangsiantar hingga Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumut.
Namun, satu dari dua bocah yang hanyut, YT berusia 3,5 tahun Warga Gang Kopral, Kecamatan Siantar Selatan, belum ditemukan Pemko Pematangsiantar bersama Tim SAR.
Sementara, seorang bocah perempuan yang telah ditemukan yakni, D (4) telah ditemukan sejauh 3 KM dari lokasi awal hanyut. Dengan kondisi meninggal.
Jasad bocah perempuan tersebut ditemukan seorang pemancing di aliran Sungai Bahbolon di Jalan Pattimura, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur.
Tak lama, Personil BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemko Pematangsiantar bersama TNI, Polri dan Damkar serta Tim SAR yang sedang melakukan pencarian dekat Pabrik Es, Jalan Pamatang, Kelurahan Simalungun, langsung menuju lokasi penemuan korban.
Bahkan, Ibu dari korban D ikut ke lokasi penemuan. Lalu, atas permintaan dari pihak keluarga. Korban langsung dibawa ke rumah duka.
Walikota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani didampingi Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf Slamet Faojan yang turut memantau langsung pencarian bocah korban hanyut di Sungai Bah Bolon mengucapkan turut berduka cita.
“Saya selaku Wali Kota dan atas nama Pemerintah Kota Pematangsiantar mengucapkan turut berduka cita sedalam -dalamnya dan prihatin dengan kejadian yang menimpa dua anak kita,” jelas dr Susanti.
dr Susanti meminta agae keluarga korban, dengan suara dr. Susanti tetap tabah, bersabar dan berdoa. Selanjutnya, dr Susanti memberikan tali asih kepada keluarga korban yang diterima langsung oleh ayah dari anak belum ditemukan.
Atas bantuan dan perhatian yang diberikan, ayah anak tersebut mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dr. Susanti.
Terpisah, Kepala BPBD Kota Pematangsiantar, Agustina Sihombing mengatakan, bahwa pencarian bocah hanyut berinisial, YT telah dilakukan selama 7 hari.
Oleh karena itu, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) proses pencarian ditutup, Kamis (20/6/2024). “Tim SAR gabungan sebelum melakukan pencarian, lebih dulu gelar briefing dan evaluasi setiap harinya,” jelasnya.
Briefing dan evaluasi ini, lanjutnya, dikomandoi Kalak BPBD Pematangsiantar, Agustina Sihombing dan Koordinator Pos SAR Parapat – Danau Toba, Hisar Turnip.
“Kita selalu briefing untuk proses pencarian di hari tersebut dan evaluasi,” kata Agustina, Jumat (21/6/2024).
Dirinci Agustina, selama proses pencarian, 60 personil Tim SAR gabungan dibagi dalam 3 regu atau grup. “Untuk penyisiran di aliran sungai serta daratan tepian sungai,” terangnya.
Sedangkan alat yang digunakan selama pencarian. Antara lain, dua perahu karet dan 1 LCR, serta alat teknologi Aquaeye milik Pos SAR Parapat – Danau Toba untuk mendeteksi di dalam air.
“Namun, pencarian dan perjuangan Tim SAR gabungan selama 7 hari untuk belum berhasil. Kemarin ditutup sekitar jam 5 lewat. Di hari keenam, pihaknya juga telah memberitahukan kepada keluarga korban dengan menemui mereka di rumahnya,” ucap Agustina.
Pihak keluarga korban, lanjutnya, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat selama proses pencarian dan mengapresiasi perjuangan Tim SAR gabungan.
“Proses pencarian, Tim SAR gabungan telah menyusuri aliran Sungai Bah Bolon sejauh 70 Kilometer. Dimulai dari titik awal korban hanyut, hingga ke Perdagangan,” ungkapnya.
Diharapkan, Tim SAR gabungan yang tetap melakukan pemantauan agar diberikan informasi bila ada masyarakat menemukan di aliran Sungai Bah Bolon.
“Kita berharap segala informasi dari masyarakat dan akan langsung turun ke lokasi yang diinfokan bila ada ditemukan. Dan, kita juga sudah berkoordinasi dengan Camat Bandar, apabila ada informasi,” tandasnya.
Seperti diketahui, kedua bocah tersebut hanyut ketika bermain di tepian sungai Bah Bolon, tak jauh dari Gang Kopral, Kamis (13/6/2024) sekitar jam 17.12 WIB. (Adv)
Discussion about this post