PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Terduga pelaku pengeroyok terhadap Kaur Pembangunan pada Pemerintah Nagori Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, akhirnya ditangkap Polsekta Tanah Jawa.
“Sudah ditangkap bang pelakunya,” ungkap Kaur Pembangunan, Yoga Manurung (pelapor) melalui pesan singkat, Selasa (12/11/2024) sekitar jam 12.41 WIB.
Jumlah terduga pelaku yang telah ditangkap Tim Opsnal Unit Reskrim Polsekta Tanah Jawa, dua orang. “Ebot karyawan Distrik PTPN IV dan Juri,” sebut Yoga.
Saat ditangkap dan diboyong ke ruang penyidik Polsekta Tanah Jawa. Ebot, memakai kemeja putih lengan panjang, bertopi dan bersepatu warna hitam.
Sedangkan, Juri memakai kaos oblong warna hitam, celana pendek warna biru dan mengenakan sandal serta lipat tangan di atas perutnya.
Sementara, Kapolsekta Tanah Jawa, Kompol Asmon Bufitra melalui pesan singkat, Selasa (12/11/2024) sekitar jam 13.31 WIB, menyampaikan Masih kita Proses Bang,” balas mantan KBO Sat Polres Pematang Siantar ini.
Terpisah, Sepriandison Saragih selaku Kuasa Hukum dari Yoga Manurung (pelapor) menyampaikan, apresiasi terhadap Polsekta Tanah Jawa yang telah berhasil menangkap terduga pelaku pengeroyok.
“Kami dari Kantor Hukum, Sepriandison Saragih sangat mengapresiasi Kapolsekta tanah Jawa dan Kanit Reskrim yang sudah serius memproses sejak dilaporkan pada bulan Agustus 2024,” jelasnya.
Sepriandison melanjutkan, akan mengawal terus proses hukumnya hingga terduga pelaku mendapatkan hukuman yang layak dan pantas sesuai ketentuan perundang-undangan.
“Termasuk agar dapat memberikan rasa keadilan bagi diri klien kami. Karena selama ini, klien kami sangat begitu khawatir dan takut dikarenakan terduga pelaku belum ditangkap dan ditahan,” tegasnya.
Selain itu, sambung Sepriandison, Polsekta Tanah Jawa diminta agar mengungkap dan menangkap aktor intelektual (dalang) pengeroyok.
“Kita minta Polsekta Tanah Jawa agar mengungkap dan menangkap aktor (dalang) intelektualnya. Kemungkinan ada oknum yang menyuruh terduga pelaku ini melakukan pengeroyokan dan faktor politik yang sedang hangat,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Yoga Manurung, warga Nagori Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, Sumut, mengalami dikeroyok.
“Iya bang, dipukul pakai kunci inggris bang,” ungkap Yoga Manurung saat dikonfirmasi melalui seluler, Minggu (10/11/2024) sekitar jam 17.18 WIB.
Pengeroyokan terhadap Kaur Pembangunan pada Pemerintah Nagori Bah Jambi tersebut terjadi di Afdeling I PTPN IV Unit Kebun Bah Jambi, Sabtu (10/8/2024).
“Ada tiga orang pelakunya, bang. Tapi, cuma dua orang yang ku kenal. Si Ebot sama JR. Kalau satu orang lagi tidak kenal aku bang,” sebut Yoga seraya telah melapor ke Polsekta Tanah Jawa.
Diketahui, Ebot merupakan Karyawan di Kebun Unit Bah Jambi. Sementara, JR sebagai pengusaha dan ketua salah satu organisasi tingkat kecamatan.
“Masih satu kampung kami di Afdeling 1 ini bang. Dan, dulunya kami satu organisasi. Tapi, sekarang saya sudah tidak lagi,” jelas pria berusia 25 tahun ini.
Awalnya, Yoga Manurung (pelapor) melalui telepon diajak bertemu di Afdeling I oleh, Ebot dan JR. “Mereka naik mobil dan saya naik kereta dari belakang mengikuti orang itu,” paparnya.
Setelah bertemu, antara Yoga Manurung dan JR (terlapor) bicara. Dalam pembicaraan, Yoga Manurung dituding membawa-bawa nama seseorang dan salah satu organisasi.
“Tak lama, Ebot bersama seorang lagi rekannya turun dari mobil dan mendekat ke kami. Kemudian terjadi pemukulan sebanyak dua kali dilakukan JR terhadap saya. Sampai saya terjatuh pas membela diri,” bebernya.
Lalu, JR pergi ke mobil mengambil kunci inggris. Kemudian, kembali mendatangi Yoga Manurung bagian kepala. Hingga mengeluarkan darah.
“Dan, saya langsung lari untuk menyelamatkan diri. Rupanya, jalannya buntu. Di situ saya dipukuli mereka bertiga. Habis itu mereka lari setelah datang Gamot dan ibu-ibu berteriak,” jelas Yoga.
Sementara, Kapolsekta Tanah Jawa, Kompol Asmon Bufitra melalui pesan singkat, Minggu (10/11/2024) sekitar jam 14.43 WIB, menyampaikan masih kita proses bang.
“Ke kantor aja ya bang, biar lengkap apa yg mau di tanya,” balas Kapolsekta usai ditanya apakah terlapor sudah diperiksa dan berapa orang. (di)
Discussion about this post