PENAN24JAM.COM, SIMALUNGUN – Bersama tim INAFIS Polda Sumut didampingi Sat Reskrim Polres Simalungun dan Polsekta Tanah Jawa. Drh Resna Purba mengambil sampel dari dalam tubuh ternak lembu serta kerbau yang mati, Senin (9/1/2023) sekitar jam 12.30 WIB.
“Sampel yang diambil, saluran tenggorokan dan ususnya,” jelas Drh Resna Purba dari Dinas Ketahanan Pangan (Hanpang) di Afdeling I Kebun Unit Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, Sumut.
Saluran tenggorokan dan usus ternak sapi serta kerbau yang diambil selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji. “Hasilnya menunggu dari lab-lah nanti,” kata Resna.
Diketahui, uji laboratorium dilakukan setelah adanya laporan dari pemilik ternak kerbau, Thaleb Khan warga Jalan Asahan KM 17, Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.
“Kalau ternak lembu itu punya si Apri Siboro. Sebelumnya ternak kerbau ku yang mati. Taunya dari yang pengangon. Kemudian, ku laporkan ke Polsekta Tanah Jawa,” paparnya saat ditemui usai menyaksikan pengambilan sampel.
Thaleb menduga, ternak kerbau dan lembu mati, hingga menimbulkan kerugian puluhan juta rupiah karena diracun oknum centeng, SKRD
“Karena, kejadian kayak gini bukan kali ini. Lembu di Moho juga pernah seperti gitu. Dan SKRD ada yang melihat ke luar dalam kebun. Kemudian ditemukan racun di sana. Sama halnya dengan sekarang ini, di sekitaran Afdeling I itu ada ditemukan botol racun,” ungkapnya.
Kapolres Simalungun AKBP Ronal FC Sipayung melalui Kasat Reskrim AKP Rachmat Aribowo ketika ditemui di Afdeling I Kebun Unit Bah Jambi menyampaikan, pihaknya hanya mendampingi. “Kita hanya mendampingi INAFIS dari Polda,” ucapnya. (di)
Discussion about this post