PENA24JAM, SIANTAR – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Damanik, Boru dan Panogolan Muslim Indonesia (DBPMI) resmi berkantor di Pesanggrahan Raja Sang Naualuh Damanik, Jalan Pamatang 22 Kota Pematangsiantar, Minggu (27/2/2022).
Acara resmi memasuki kantor tersebut diawali dengan ziarah ke Jerat (Prasasti Makam Raja Damanik 1-14) dan penyerahan dayok binatur (masakan khas Simalungun) serta pengajian, sekaligus doa bersama yang dibawakan Ustadz Buya Syawaluddin Damanik dari Kisaran untuk mendapat Ridho Allah Swt.
Hadir perwakilan dari berbagai daerah, Perbaungan, Tebing Tinggi, Kisaran (Asahan), Medan, Simalungun, Padang Sidempuan dan Kota Pematangsiantar dan ahli waris Raja Sang Naualuh.
Ketua Umum DPP DBPMI, Evra Sassky Damanik, kepada wartawan, Selasa (1/2/2022) sekitar jam 10.00 WIB menyampaikan, bahwa maksud dan tujuan dibentuknya persatuan atau partuppuan (perkumpulan) DBPMI serta memilih berkantor pusat di Pesanggrahan Raja Sang Naualuh Damanik adalah, untuk meneruskan cita-cita luhur Oppung Raja Sang Naualuh Damanik yang dikenal begitu kuat mempertahankan ideologi serta agama yang dianutnya yakni, agama Islam di masa penjajahan Kolonial Belanda.
Evra mengatakan, berpegang dari cita-cita luhur Raja Siantar ke-14 tersebut laj berbagai tokoh-tokoh bermarga Damanik dari berbagai daerah bersepakat mendirikan Persatuan atau disebut dalam bahasa Simalungun Partuppuan Damanik Boru Panogolan Muslim Indonesia (DBPMI), ke depannya diharapkan mampu menjadi alat untuk merangkul semua marga Damanik, boru Damanik dan Panogolan dimana pun berada, terkhusus yang beragama Islam.
“Seperti kita ketahui, Damanik di masa revolusi sosial setelah Kemerdekaan RI banyak mengasingkan diri ke luar daerahnya yaitu Simalungun. Setelah bertahun lamanya tinggal di daerah lain, adat budaya Simalungun, terkikis dan hilang,” kata Evra.
Oleh karena, lanjut Evra, diharapkan kehadiran DBPMI ini bisa merangkul kembali mereka untuk pulang kampung dan mengenal kembali budaya leluhurnya.
“Pendirian DBPMI jugabbukan bermaksud membuat perpecahan di antara marga Damanik. Tetapi, kehadiran DBPMI justru untuk lebih menguatkan persatuan Damanik, baik dalam urusan umum maupun kekeluargaan,” ujarnya sembari menambahkan, bahwa DBPMI juga memegang teguh falsafah Simalungun yakni, ‘Sapangambei Manoktok Hitei’ dan ‘Habonaron Do Bona. (Rel)
Discussion about this post