PENA24JAM.COM, SAMOSIR – Penggunaan dana penyertaan modal bersumber dari Dana Desa (DD) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dosroha di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut, diduga belum tepat sasaran.
Hal ini dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Gerakan Bersatu Rakyat Samosir (DPP-GBRS), Max Donald kepada awak media ini, Senin (12/6/2023).
Max mengatakan, dari setiap unit usaha yang dikelola oleh BUMDes masuk ke dalam Pendapatan Asli Desa (PADes) dan kemudian disalurkan untuk membangun Desa.
“Realitanya, BUMDes dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui unit usaha yang dibangunnya, masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan karena pemahaman perangkat desa, terutama kepala desa mengenai BUMDes masih sangat kurang,” ujarnya.
Lebih lanjut Max mengindikasikan, bahwa BUMDes Dosroha belum berfungsi dengan maksimal. Padahal, dibentuknya BUMDes diharapkan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan warga desa.
“Kita lihat saja pada laporan keuangan Desa Dosroha tahap III tahun anggaran 2021. Untuk dana penyertaan modal BUMDes, sesuai LPJ realisasi sebesar Rp100 juta,” paparnya.
Sementara, saat investigasi di Desa Dosroha pada 9 Juni 2023. Plank BUMDes tidak ditemukan. Informasi yang diperoleh dari perangkat desa, bahwa produk BUMDes Dosroha adalah pengepul jagung. “Jadi ini perlu dipertanyakan ada apa dengan Bumdes Dosroha. Mengapa dana yang jumlahnya besar telah turun tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan,” tutur Max.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Samosir, F. Agus Karo Karo mengatakan, terkait BUMDes Dosroha, langsung saja konfirmasi ke desa dan bidang yang menangani.
“Koordinasi saja Kepada Kepala Bidang yang menangani Desa, dan langsung saja koordinasi kepada Kades yang bersangkutan,” tukas Agus Karo karo.
Ketua BUMDes Dosroha, Cristoffel Manihuruk dan Kepala Desa Dosroha, Agustinus Sijabat ketika dikonfirmasi melalui seluler, Senin (12/6/2023) sekitar jam 15.00 WIB tidak ada jawaban. (Cs1)
Discussion about this post