PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Penjelasan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Simalungun, Andri Rahadian berubah-ubah terkait Majalah Haroan Bolon dan peran, Jutamardi.
Jika sebelumnya menjelaskan, Jutamardi paling bantu-bantu menulis dan artikel pada Majalah Haroan Bolon dari media sosial atau copy paste.
Sekarang, justru bilang tanyalah sama percetakan. “Tanyalah sama percetakan. Dia bantu-bantu apa tidak. Kami kontrak sama percetakan. Dan, percetakan yang mendesaign,” jelasnya.
Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Kominfo Simalungun, Andri Rahadian saat dikonfirmasi ulang melalui seluler, Kamis (18/7/2024) sekita jam 17.58 WIB.
Selain itu, antara Kepala Dinas Kominfo Simalungun, Andri Rahadian dengan Rosta Sinaga selaku Bendahara juga tidak sependapat terkait ke percetakan dan dugaan fee.
“Macam mana dia. Jadi, aku gak ngerti masalah itu,” ujarnya seraya sempat terdengar tertawa sebentar dan mengatakan apa yang didesaign dan diokekan percetakan, itulah dicetak.
Sementara, Rosta sebelumnya sebut Jutamardi langsung ke percetakan. Setelah dicetak, Majalah Haroan Bolon dibawa ke Dinas Kominfo Simalungun untuk didistribusikan.
“Baru kamilah yang ngasih ke kecamatan -kecamatan dan ke mana – mana. Gitu,” terangnya. “Gratis itu semua. Gak ada dipungut apa-apa itu,” terangnya, Rabu (17/7/2024) sekitar jam 15.51 WIB.
Kemudian, Jutamardi disebut mendapatkan “fee” dari hasil pengadaan Majalah Haroan Bolon usai Dinas Kominfo Simalungun membayar biaya cetak ke percetakan.
“Diakan tinggal ngambil apanya lo. Sekianlah, kan gitu sama dia. Dulunya itu sama Sinarta, punya dia. Tanya sajalah sama dia, Pak Jutamardi,” sebutnya.
Sebelumnya, Jutamardi ketika dikonfirmasi melalui seluler, Rabu (17/7/2024) sekitar jam 16.02 WIB, semula sempat balik bertanya. “Mase au isukkun (Kenapa Aku Ditanya)?” tanya Jutamardi.
Ketika disampaikan bahwa Bendahara Dinas Kominfo Simalungun yang menyebutkan. Jutamardi, akhirnya mengakuinya. “Selama on kan ai do memang (Selama inikan itunya memang),” ucapnya.
Saat ditanya, apakah pencetakan Majalah Haroan Bolon tersebut dilaksanakan secara tender? Jutamardi mengatakan, nilainya pun tidak sampai. “800 (examplar satu kali cetak) di Medan,” katanya.
Kembali disinggung pengakuan Bendahara Dinas Kominfo Simalungun, Rosta Sinaga yang menyebut bahwa Majalah Haroan Bolon dicetak di Siantar.
Jutamardi akhirnya membenarkan. “Ai mada. Sonari lang hubotoh. Ijai do sonari (Itulah. Sekarang tidak tau. Di sananya mungkin sekarang),” jelasnya.
Kembali ditanya, apakah masih turut mengelola pencetakan Majalah Haroan Bolon? Jutamardi bilang, tidak. “Lang. Ah, baen ma. Biasa do ai (Tidak. Ah, buatlah. Biasanya itu),” bilangnya.
Ditanya lagi, apakah ada mendapat rezeki dari pencetakan Majalah Haroan Bolon? Jutamardi menyampaikan, kita profesionalnya.
“Hita profesional do kawan. Mendistribusihon lang au. Sidea. (Artinya, kalau bekerja ada makannya. Mendistribusikan bukan aku, mereka),” ujarnya. (di)
Discussion about this post