PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematangsiantar di Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, gelar Pembinaan Seni Kaligrafi, Rabu (5/6/2024).
Pembinaan Seni Kaligrafi digelar di Mesjid At-Taubah Lapas Kelas IIA Pematangsiantar dan untuk salurkan bakat para warga binaan serta melestarikan Islam.
“Kaligrafi Islam merupakan suatu seni artistik tulisan tangan. Yang meliputi hal penjilidan dan pada umumnya memiliki nilai warisan budaya maupun ajaran Islam,” jelas Kepala Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, Fhitra Jaya Saragih.
Diketahui, Pembinaan Seni Kaligrafi tersebut bekerjasama dengan Sanggar Seni Rumah Pintar Marhamah dan Senat Mahasiswa STAI SAMORA.
“Dan, Instruktur Kaligrafi dari Sanggar Seni Rumah Pintar Marhamah dan SENAT MAHASISWA STAI SAMORA turut dihadirkan,” terang Kalapas.
Sementara, Suhendra dan Rahmat Parlindungan Pohan selaku Instruktur Kaligrafi dari Sanggar Seni Rumah Pintar Marhamah dan SENAT MAHASISWA STAI SAMORA menjelaskan, secara seksama. Teori serta kaidah dasar seni kaligrafi untuk pembinaan kepada para warga binaan.
“Selama kegiatan ini, juga turut mempraktekkan ilmu kaligrafi sekaligus membimbing para warga binaan sepanjangan pembinaan,” jelasnya.
Menurut Suhendra dan Rahmat, pembinaan lewat Seni Kaligrafi ini disambut dengan penuh semangat oleh warga binaan. “Ramai di antara mereka yang menyimak serta antusias mempraktekkan ilmu Kaligrafi yang tengah diajarkan,” papar keduanya.
Selain itu, dengan adanya bimbingan serta pelatihan yang diselenggarakan Lapas Kelas IIA Pematangsiantar. Diharapkan dapat menjadikan warga binaan menjadi individu yang lebih baik kedepannya.
“Selain sebagai seni tulis, Kaligrafi juga dapat dimanfaatkan sebagai kerajian yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah,” lanjut keduanya.
Kemudian, Lembaga Pemasyrakatan Kelas IIA Pematangsiantar terus berupaya memberikan wadah pembinaan serta pelatihan bagi warga binaan dalam memperdalam keahlian yang dapat menopang hidup para warga binaan nantinya.
“Lebih daripada itu, Kaligrafi juga merupakan sesuatu media dakwah. Yang mana mempelajari serta mendalaminya mengandung nilai ibadah bagi warga binaan,” tambah Kalapas. (rel)
Discussion about this post