PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Orangtua dari seorang siswa SMA Negeri 1 Bandar kembali menjerit. Hingga mengungkapkan kebijakan yang lama yakni, harus melunaskan sisa biaya bimbingan belajar (bimbel).
“Bagaimana ini pak? Minta Tolonglah. Sisa biaya bimbel itu masih ditagih. Padahal, tak mampu melunaskannya,” ungkap orangtua dari seorang siswa Kelas X-11, Jumat (31/5/2024) sekitar jam 13.30 WIB.
Bila sisa biaya bimbingan belajar tersebut tidak dilunaskan. Pihak SMA Negeri 1 Bandar yang bekerjasama dengan pihak ketiga, tidak memberikan kartu ujian.
“Guru di situ yang menyampaikan, ibu Eva. Anak saya jadi gak nyaman karena belum ada uang untuk melunaskan. Tidak punya hati nurani,” kesalnya.
Karena merasa terancam dan tidak juga bisa mencicil. Orangtua siswa terpaksa meminjam uang hasil tabungan orang lain untuk melunaskannya. “Karena dicicil tidak boleh lagi, terpaksalah pinjam uang hasil celengan teman anak gadis saya,” keluhnya.
Kemudian, sisa biaya bimbingan belajar ditransfer ke rekening BNI atas nama, Rahmat Meinuel Simbolon. “Yang bayarkan tadi, anak gadis saya. Kakak dari anak saya yang siswa di SMA Negeri 1 Bandar. Itupun, pinjam hasil celengan temannya,” bebernya.
Sementara, Eva yang disebut sebagai ibu guru di SMA Negeri 1 Bandar melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2024) sekitar jam 13.25 WIB, menyampaikan siswa diharapkan membayar sebelum ujian, kalau tidak bisa diberi waktu selama ujian, kalau tidak juga, diberikan waktu setelah ujian / sebelum terima rapor.
“Kalau tidak juga buat keterangan tidak mampu ke pihak SSC. Bisa saja ada keringanan. Kami pihak sekolah hanya membantu mendidik siswa menjadi orang yang bertanggung jawab dengan kewajibannya, dan mendidik untuk tidak merugikan orang lain. Ujian bagi siswa tetap diberi kesempatan,” balasnya.
Disinggung pengakuan orangtua seorang siswa, bahwa kartu ujian tidak diberikan bila belum melunasi sisa biaya bimbingan belajar? Eva kembali menyampaikan, kalau begitu, berarti orang tuanya mampu dan mau mendukung anaknya menjadi siswa yang bertanggung jawab. Masalah duluan atau belakangan bergantung karakter siswa dan orang tua, apa permasalahannya dengan bapak? Yang pasti kami tidak akan merugikan siswa kami, dan sekedar membantu. Kami punya cara tersendiri mendidik siswa dengan berbagai macam tingkah lakunya. Ada yang bertanggung jawab dan ada yang tidak. Ada yang jujur, ada yang pembohong, atau ada yang tidak bisa dipercaya oleh orang tuanya. Begitu juga dengan orang tua, ada yang mampu, ada yang kurang mampu dan ada juga yang mengharapkan segalanya gratis. Apakah bapak sudah paham? Atau masih mencari kesalahan pihak sekolah?
Lalu, ketika disampaikan, bahwa tidak ada permasalahan dengan saya, dan bukan cari masalah. Apalagi tumin dan silahkan cari tau karakter saya. Karena sedari tadi mohon izin hanya untuk konfirmasi agar ada perimbangan berita dan silahkan scrol ke atas. Dan, menurut orangtua seorang siswa juga mendukung anaknya menjadi bertanggung jawab. Serta, dibayar dengan lunas, karena harus membongkar tabungan kakaknya. Dan, jadi pertanyaan, apakah merupakan kewajiban untuk membayar lunas agar diizinkan ikut ujian?
Ibu guru, Eva tersebut justru menyampaikan, kalau begitu saya mohon maaf, syukurlah kalau memang bapak adalah wartawan yang baik dan peduli pendidikan. Terimakasih Pak,” tulisnya.
Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 1, Daud Purba ketika dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (31/5/2024) sekitar jam 13.09 WIB, mengatakan sudah banyak yang datang. “Gak adanya dipaksa. Dihimbau, kan wajarnya diminta itu,” katanya.
Saat disinggung penjelasan orangtua seorang siswa yang tak sanggup, bahwa kartu ujian tidak diberikan bila belum melunasi. Daud menjelaskan, tidak ada saya perintahkan dan suruh orangtuanya menjumpai saya. “Gak ada dialihkan. Jangan mengada – ada mereka,” jelasnya.
Kembali disinggung pengakuan orangtua siswa yang mengeluh, bahwa sudah ditemui, namun diarahkan ke ibu guru, Eva dan kemudian ke kepala sekolah. Daud bilang, itu tadi sudah ngomong kami.
“Gimananya orangtuanya ini. Sekarang, kan kondisinya begini. Jadi, apa solusinya ku bilang. Pengakuan mereka tadi. Kalau dana pendidikan sebulan lagi biarlah dilunaskan. Mengenai biaya bimbelnya bisanya dicicil. Lalu saya sampaikan, gak apa – apa, silahkan. Belum bisa pun dilunaskan, bikin janjinya kapan. Gitunya ku bilang tadi,” terang Daud. (di)
Discussion about this post