PENA24JAM.COM, TANAH JAWA – Beberapa pemerintah nagori di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut, belum menerima masker dari Karya Minosa Perkasa selaku pihak ketiga (rekanan).
“Iya pak. Itu ada beberapa nagori (masker) yang belum datang,” ungkap seorang perangkat nagori, JHN saat dikonfirmasi melalui seluler, Senin (23/10/2023) sekitar jam 14.05 WIB.
Beberapa pemerintah nagori dimaksud, Bah Jambi II, Mekar Mulia, Bah Jambi II, Marubun Jaya dan Maligas Tongah serta Pardamean Asih. Hal itu sudah pernah dipertanyakan kepada Karya Minosa Perkasa.
“Sudah bolak balik ditanyakan sama pangulu yang lama, Hendri. Tapi gak ngerti juga entah apa jawabannya. Gak tau bagaimana hasilnya,” jelas JHN sembari mengaku tidak memiliki nomor telepon Karya Minosa Perkasa.
Padahal, untuk pengadaan masker dalam rangka pencegahan Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Beberapa pemerintah nagori tersebut sudah membayarnya lewat transfer ke rekening Karya Minosa Perkasa pakai Dana Desa (DD) 2022.
“19 juta kalau gak salah pak.(tiap pemerintah nagori),” terang JHN yang sebelumnya mengaku sebagai kaur pembangunan dan juga bukan selaku TPK (Tim Pendamping Kegiatan).
Sementara, mantan Pangulu Nagori Mekar Mulia, Hendri dan mantan Pangulu Nagori Maligas Tongah, Wardiono yang berulang kali coba dikonfirmasi melalui seluler, Senin (23/10/2023) sekitar jam 14.08 WIB tak ada balasan.
Sedangkan, Sudar yang saat ini sebagai Pangulu Nagori Mekar Mulia melalui pesan singkat, Senin (23/10/2023) sekitar jam 14.26 WIB menyampaikan, saya kurang tau pak, dikarnakan saya masih pangulu baru. “Nanti saya tanyakan kepada kaur saya. Tanyak sama pangulu lama bg,” balasnya.
Terpisah, Camat Tanah Jawa, Maryaman Samosir ketika dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (27/10/2023) sekitar jam 17.50 WIB mengaku, tidak tau. “Ah, dang hu boto bah. Sukkun ma nagori (Ah, tidak ku tau bah. Tanyalah nagori),” ucapnya.
Camat menyampaikan, sebelumnya sudah mempertanyakan apakah sudah beres. “Nga beres, nga beres inna. LPJ na nga sahat tu PMPN dohot inspektorat (Sudah beres, sudah beres katanya. LPJ-nya sudah sampai ke PMPN sama inspektorat), ” paparnya.
Menurut camat, tidak meneken itu. Mereka yang membuat pertanggung jawabannya. “Parjolo do dievaluasi. Baru barang na parpudi ma (Pertamanya dievaluasi. Kemudian barangnya belakangan),” ucapnya sembari bertanya nagori mana saja? (di)
Discussion about this post