PENA24JAM.COM, TANAH JAWA – Inspektorat Simalungun, Sumut, akan memanggil Sekretaris Desa pada Pemerintah Nagori Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa, Indra Firmansyah Putra yang mengaku ikut demo ke Kantor Bupati.
“Ini masih mau ke lapangan terkait ada pengaduan kemarin,” jelas Inspektur Pembantu IV Inspektorat Simalungun, Loberlin Purba ketika dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (27/10/2023) sekitar jam 17.51 WIB.
Loberlin menyampaikan, sebelumnya Sekretaris Desa pada Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra Firmansyah Putra sudah ditelepon. “Katanya mau klarifikasi dia,” ucapnya.
Sebelumnya, Camat Tanah Jawa, Maryaman Samosir ketika dikonfimasi melalui seluler, Jumat (27/10/2023) sekitar jam 17.54 WIB mengatakan, masak aku menyuruh. “Garu ada hu orai (Justru aku marahi),” katanya.
Camat menyampaikan, tidak logika masyarakat saya suruh demo ke kantor bupati. “Hamu do attong. Ibaen hamu songoni. Hu elek-elek halak i, jangan-lah (Kalian pula. Kalian buat begitu. Ku bujuk-bujuk orang itu, jangan),” paparnya.
Mantan Camat Hatonduhan ini menerangkan, tidak bisa pula asal kalian buat begitu. “Justru ku balla-balla. Ngapain kau ikut demo. Kalau masyarakat demo, terserah orang itu,” terangnya sembari kembali mengatakan tidak ada itu.
Sementara, Indra Firmansyah Putra selalu Sekretaris Desa pada Pemerintah Nagori Baja Dolok saat ditemui, Jumat (27/10/2023) sekitar jam 15.00 WIB mengungkapkan, camat ditegur Inspektorat Simalungun lewat telepon. “Ditelepon Inspektorat camat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Indra mengaku turut bersama warga saat aksi demo ke Kantor Bupati Simalungun di Kecamatan Raya beberapa waktu lalu minta Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan dilengserkan.
“Di luarnya aku,” ucap sekdes Indra saat ditemui sembari mengatakan lebih dulu di pemerintahan dari Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan dan sudah dua kali coba dipindah tugaskan, Jumat (20/10/2023) sekitar jam 16.30 WIB.
Saat ditanya, apakah benar yang di foto tersebut adalah sekdes dan berada pada belakang barisan warga ketika aksi demo berlangsung serta disuruh camat? Sekdes membenarkannya. “Disuruh camat. Tolong pantau-pantau dibilang,” ujarnya.
Disinggung soal pertemuan di rumah warga sebelum aksi demo di Kantor Bupati Simalungun. Sekdes menjelaskan, untuk acara itu juga, mengadakan aksi demo kedua karena belum ada jawaban dari kabupaten.
“Ya (sudah tau akan aksi demo). Aku laporan ke camat. Gamot pun hadir,” ungkap sekdes didampingi seorang warga yang mengaku bahwa inisial PTR dimaksud sebelumnya adalah dirinya, Putra. (di)
Discussion about this post