PENA24JAM.COM, PERDAGANGAN – Pemberian makanan atau diet pasien di RSUD Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, disebut tidak seperti di rumah sakit pada umumnya. Yakni, tidak sesuai dengan penyakit diderita pasien.
“Asalan. Efek tidak ada arahan atau kolaborasi dengan dokter yang menangani pasiennya langsung. Jadi, kesimpulannya diduga pasien diberikan diet tanpa tau penyakitnya,” ungkap sumber sebelumnya, Kamis (21/9/2023) sekitar jam 15.46 WIB.
Harusnya ada kolaborasi antara dokter dengan ahli gizi dalam penentuan dan pemberian diet pada pasien. Dan alur pengadaan sembako (sembilan bahan pokok) yang sampai ke dapur untuk diolah menjadi makanan dan siap untuk disajikan ke pasien pun diduga tidak sesuai dengan standart.
“Dugaan, pembelanjaan untuk bahan makanan tersebut dilaksanakan oleh orang yang bukan menguasai hal pengaadan diet pasien rumah sakit atau bukan sesuai dengan disiplin ilmunya,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Keperawatan RSUD Perdagangan, Ervina Pangaribuan ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat menyampaikan, masalah makanan dan minum pasti disesuaikan dengan kondisi/penyakit pasien.
“Sesuai instruksi jenis diet dari dokter umum/DPJP (Tinggi Protein, Diet DM, Rendah Garam, dll) bang…dan dipantau oleh ahli gizi kita untuk pengolahannya bang,” balasnya sebelumnya, Jumat (22/9/2023) sekitar jam 16.11 WIB.
Misalnya, lanjut Ervina, untuk pasien DM kita pakai gula dan susu khusus penyakit gula (Diabetasol). “Dan untuk pasien-pasien TB kita beri tinggi protein (telur 2-3 butir per hari) dan susu juga),” tulisnya.
Menurut Ervina, RSUD Perdagangan memiliki juru masak. “Kita ada rekanan pak,” jelasnya sembari bertanya, Apakah ada komplain pasien terhadap makan dan minum kami pak dan menyebut UD Nelli Sinaga sebagai rekanan pengadaan makanan saat kembali dikonfirmasi via pesan singkat, Senin (26/9/2023) sekitar jam 12.06 WIB.
Saat ditanya, apakah harus ada duluan yang komplain kemudian sebagai sosial control bisa konfirmasi untuk perimbangan berita? Ervina menjawab, gak juga pak. Mana tau ada komplain kan pak. “Karena komplain juga sebagai bahan koreksi bagi kami untuk perbaikan mutu pak,” jawabnya.
Terpisah, Direktur Utama RSUD Perdagangan, dr Lidya Saragih ketika dikonfirmasi melalui seluler, Senin (25/9/2023) sekira jam 10.30 WIB mengaku sedang di Bandar. “Besok-lah saya kabari. Taulah kalau sudah di Bandar ini,” ucapnya. (di)
Discussion about this post