PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Yang melego rantai roda (track) Pw 200 bekas alat berat berupa escavator milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Simalungun diduga mantan Kepala Bidang Peralatan, Okto Manik.
“Diangkut pakai mobil dinasnya dulu yang warna putih Hilux,” ungkap seorang sumber yang ditemui di sebuah warung seputaran Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Rabu (15/3/2023) sekitar jam 14.30 WIB.
Bahkan disebut ada saksi ketika rantai roda bekas alat berat escavator diangkut untuk dilego. “Saksinya itu yang bercerita. Harusnya itukan dilelang dulu,” sebut sumber.
Kemudian, rantai roda bekas escavator yang merupakan inventaris Dinas PUPR Simalungun dilego seharga Rp6 juta. “Kalau menurut cerita si saksi, rantai escavator itu dijual seharga 6 juta,” jelasnya.
Sementara, mantan Kepala Bidang Pengelolaan Alat Berat Dinas PUPR Simalungun, Okto Manik yang kembali ditelepon berulang kali untuk konfirmasi ulang demi perimbangan berita, tak mau lagi menjawab meski terdengar nada aktif.
Sebelumnya, Okto ketika dikonfirmasi melalui seluler, Rabu (15/3/2023) sekitar jam 16.00 WIB mengatakan, aha pala siangkaton mu i (Untuk apalah kau angkat itu).
“Dang hu botoh piga ton i bah anggo borat na (Tidak tau berapa ton itu bah kalau beratnya),” katanya sembari mengatakan tidak ingat lagi tahun berapa kala itu.
Okto menyampaikan, holan na konfirmasi-konfirmasi do lakkam (hanya konfirmasi-konfirmasinya kerja mu). “Unang jo baeni songoni. Paturut jo tenang au. Sude aha on mu (Jamgan dulu buat seperti itu. Biarkan dulu aku tenang. Semuanya kau apakan),” katanya.
Okto kembali bilang, baen jo tenang au. Saitor lutu do ho (buat dulu tenang aku. Langsung recoknya kau). “Ima, patenang jo disi (Itulah, tenangkan dulu di situ),” pintanya.
Selanjutnya, Okto membantah jika rantai dijual. Melainkan hilang sedikit-sedikit. “Dibukkai sada-sada (Dibukai satu-satu),” jelasnya seraya mengaku tak tau siapa yang membukai.
Dipaparkannya, boi nidok pada masa i. Hira-hira per dua minggu mago dua (bisa dikatakan pada saat itu. Kira-kira per dua minggu hilang dua). “Bosi-bosi tua i godang disi (Besi-besi tua itu banyak di situ),” papar Okto.
Sepengetahuan Okto, rantai bekas escavator merupakan bahan habis pakai. “Na hu boto, barang-barang songoni, barang habis pakai. Na hu boto da (Yang saya tau, barang-barang seperti itu, barang habis pakai. Yang ku tau ya),” ujarnya. (di)
Discussion about this post