PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, angka prevalensi dtunting di Simalungun turun menjadi 17,4 persen. Yang sebelumnya di angka 28 persen.
Hal tersebut dikatakan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga selaku ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Simalungun melalui Sekretaris TPPS Gimrod Sinaga saat menghadiri kunjungan Tim Supervisi PKK di Pamatang Raya, Simalungun, Sumut, Rabu (1/2/2023.
“Berarti ada penurunan sekitar 10,6 persen. Ini resmi dari data SSGI yang disampaikan pada Rakernas Penurunan Stunting pada 25 Januari 2023 lalu yang dihadiri Presiden RI di Auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma,” jelas Gimrod.
Menurutnya, penurunan prevalensi stunting, merupakan hasil kerjasama yang di bangun selama ini antara TPPS dengan seluruh masyarakat dan stakeholders di Kabupaten Simalungun termasuk TP PKK Simalungun.
“Berbagai upaya yang kita lakukan untuk menekan angka prevalensi stunting di Simalungun, seperti pemberian makanan tambahan kepada batita, balita dan bumil (ibu hamil) termasuk pemeriksaan kepada calon pengantin (catin),” papar Gimrod yang juga sebagai Plt Kadis PPKBD (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Simalungun.
Turunnya angka prevalensi ini pun mendapat apresiasi dari TP PKK Provsu yang berkunjung di Kabupaten Simalungun dalam rangka Supervisi program kerja PKK Kabupaten Simalungun tentang pelaksanaan tertib administrasi PKK, UP2K PKK, hatinya PKK dan IVA Test terhadap desa/kelurahan percontohan.
“PKK harus ikut serta dalam penurunan stunting untuk mencapai angka 14% di Tahun 2024. Selamat buat Simalungun angka prevalensi stunting nya turun,” kata seorang anggota Tim Supervisi PKK Provsu, Rosida Berutu.
“Kami lihat angka stunting di Simalungun turunnya sangat signifikan sampai 10,6% dari kinerja kita semua, namun ini harus kita tingkatkan kembali. Target kita 25 %. Jadi penurunan ini sangat luar biasa buat Simalungun. Pertahankan ini dan tingkatkan ini kedepannya,” sambungnya. (rel)
Discussion about this post