PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN -Sarana prasarana (sarpras) untuk mendukung pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumut, tak lengkap.
“Sarana-prasarananya mungkin juga akan dilengkapi,” ucap Lentina Marpaung selaku Kepala Tata Usaha (KTU) sembari menyebut RSUD Parapat masih type D ketika ditemui, Jumat (20/1/2023) sekitar jam 15.30 WIB.
Selain itu, ruang poliklinik kesehatan di RSUD Parapat tak sebanding dengan jumlah dokter specialis yang dimiliki. Karena, yang ada hanya ruang poliklinik obgin, poliklinik bedah, poliklinik anak, poliklinik penyakit dalam, poliklinik saraf, poliklinik mata.
“Untuk jantung masih dalam perbaikan pak dan sudah berdiri. Tetapi dalam pembenahan,” papar Lentina yang sebelumnya mengatakan, poliklinik jantung dan saraf akan dibuatkan untuk menambah pelayanan dan akan diajukan ke BPJS Kesehatan pada bulan Maret.
Ironisnya, RSUD Parapat milik Pemerintah Kabupaten Simalungun tersebut miliki banyak dokter specialis. “Kondisi saat ini yang sudah lengkap SIP dan izin-izinnya berjumlah 22 orang dan datang sesuai dengan perjanjian kerjasama,” jelasnya.
Masing-masing 22 dokter specialis tersebut, lain, dr Olga Yanti Hutapea, dr Herbet Pardamean Hutagaol, dr Indah Fitri Saragih, dr Dahlianu Waruwu, dr Aditya Yuda Simbolon, dr Romulus Sianipar.
Selanjutnya, dr Esfayanti Tambunan, dr Syahrial, dr Fitri Parinda Sitanggang, dr Erwin Sembiring, dr Minar, dr STT Subrata, dr Velrones Tampubolon, dr Budi Harto Batubara, dr Mahar Jaya Purba.
Kemudian, dr Manahap CF Pardosi, dr Sahat Manurung, drg Lusiana Simangunsong, dr Reynold Sianturi, dr Tonggo Siallagan dan dr Feryary Diploma Sembiring.
Sementara, Direktur Utama RSUD Parapat, dr Henry Jimmi Gultom ketika coba ditemui untuk konfirmasi demi perimbangan berita tidak berhasil. “Lagi rapat zoom dengan Kementerian,” kata seorang petugas di receptionis. (di)
Discussion about this post