PENA24JAM, SIANTAR – Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Maujana dan Pemerintah Nagori (PMPN) Simalungun serta Pemerintah Provinsi Sumut gelar Kader Pembangunan Manusia (KPM) selama tiga hari.
“Nantinya, dari 386 nagori. Tiap nagori ada 1 kader,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Rosman Sumbayak, Jumat (20/5/2022).
Tujuan KPM yang digelar di Hotel Horison, Simpang Rami, Jalan Rakutta Sembiring, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar, tersebut untuk mencegah gagal tumbuh (stunting).
“Jadi, nanti para kader inilah yang berperan untuk mencegah gagal tumbuh. Itulah tujuan KPM ini digelar, supaya kemampuan dan kapasitas mereka di desa mumpuni dalam bertugas stunting,” jelas Rosman.
Tugas lainnya para KPM adalah, pelayanan kesehatan ibu dan anak. “Membantulah dan bekerjasama dengan bidan desa, kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),” papar Rosman.
Selanjutnya, tentang konsultasi kesehatan dan gizi, akses air bersih dan sanitasi, membantu layanan BPJS (Badan Pelayanan Jaminan Sosial), PKH (Program Keluarga Harapan), membantu dalam hal layanan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
“Artinya, tugas mereka mendatalah terhadap lima layanan itu dan sasarannya, ibu hamil dan 59 bulan (5 tahun). Dari datanya itu nantinya, bisa kita mengetahui resiko stunting,” terang Rosman.
Resiko stunting yang dimaksud, tidak adanya layanan. “Kalau stunting ini, tidak sesuai tinggi badannya dengan umurnya. Contoh, ada dua anak umurnya 1 tahun, tingginya harus sama. Ternyata 1 lagi di bawah standar,” tandas Rosman sembari menambahkan bahwa penanganan stunting terutama bertujuan untuk kemampuan otak anak. (rd/do)
Discussion about this post