PENA24JAM, SIMALUNGUN – Pemkab Simalungun gelar rapat kordinasi (rakor) Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pencegahan Korupsi (Monitoring Center for Prevention/MCP) dan Monevtematika Aset dan Pendapatan di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Kamis (7/4/2022) sekira jam 10.00 WIB.
Rakor tersebut dihadiri Ketua Satgas Pencegahan Korupsi Wilayah I Sumut, Maruli Tua Manurung dan Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga serta Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani.
Ketua Satgas Pencegahan Korupsi Wilayah I Sumut, Maruli Tua Manurung menyampaikan, kehadirannya di Kabupaten Simalungun dalam rangka memberikan pengetahuan untuk pencegahan tindakan korupsi.
“Kabupaten Simalungun ini merupakan Kabupaten paling bermasalah di Sumatera Utara (Sumut) dalam penanganan aset. Saya melihat, Bupati Simalungun sangat semangat dalam upaya pencegahan ini. Jadi harapan kita, mari kita dukung dan bekerja sama untuk hal ini,” kata Maruli.
Maruli berharap, di periode ini tidak ada lagi temuan atau tindakan korupsi di Kabupaten Simalungun. “Diharapkan banyak kemajuan untuk perbaikannya,” ujar Maruli.
Tugas dan fungsi KPK, lanjut Maruli, adalah melakukan Pencegahan, Kordinasi, Monitor Supervisi, Penindakan dan Eksekusi. Strategi pembatasan korupsi dilaksanakan dengan 3 pendekatan,. “Yaitu pendidikan masyarakat sebagai core business KPK di samping pencegahan dan penindakan,” paparnya.
Menurut Maruli, titik rawan korupsi di pemerintahan daerah. Antara lain, dalam pelaksanaan PBJ, Mark Up penurunan Spek, Kualitas dan pemotongan oleh bendahara, pembagian serta pengaturan jatah proyek APBD, rekrutmen, promosi, mutasi, rotasi kepegawaian, pengelolaan, pendapatan daerah, perizinan dan pelayanan publik. “Ini tolong menjadi perhatian kita bersama dan pak Bupati,” terangnya.
Maruli menyampaikan, yang menjadi area intervensi Satgas Pencegahan KPK yaitu perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu, peningkatan kapabilitas APIP, manajemen ASN, Optimalisasi Pendapatan Daerah, Manajemen Aset Daerah dan tata kelola dana desa.
Terkait soal penanganan pengelolaan anggaran untuk infrastruktur jalan, sambung Muruli, bahwa dirinya sangat senang sekali ketika Bupati menyampaikan sudah melakukan perbaikan jalan melalui swadaya masyarakat yakni gotong royong atau marharoan Bolon.
“Ini patut diapresiasi. Kita tau, sangat parah sekali jalan di Simalungun ini. Ini harus menjadi perhatian kita dalam penanganan pengelolaan anggaran untuk infrastruktur jalan ini,” ujar Maruli.
Maruli menambahkan, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mempunyai tanggung jawab dalam mengawasi dan pencegahan korupsi seperti potong memotong atau uang uang pulsa yang harus dihentikan.
“Di Simalungun sangat luar biasa dan di Dinas Pendidikan ini menjadi perhatian kami. Kita tau honor guru itu tidak seberapa. Tapi kita tuntut lagi mereka memberikan uang pulsa. Tolong ini dihentikan dan jual beli jabatan ini banyak tolong di perhatikan ini dengan serius pak Bupati,” tegasnya.
“SDM di Simalungun ini sangat bagus. Kita punya SOP yang harus diterapkan. Jika tidak terlaksana, ini harus dievaluasi agar tidak terjadi tindakan korupsi,” tambah Maruli.
Sebelumya, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Satgas Pemberantasan Korupsi yang akan melakukan pembinaan, pencegahan korupsi di Simalungun.
“Ini merupakan momen yg luar biasa buat kita. Ini adalah upaya KPK untuk membimbing kita mencegah korupsi. Artinya, kita sudah diinginkan agar bagaimana tidak terjerumus dalam Korupsi,” kata Bupati.
Bupati menilai ini adalah anugrah, bukan hal yang untuk di takuti. “Kalau kita takuti, berati ada yang kita sembunyikan. Mari kita sampaikan apa persoalan kita menjadi hambatan agar terhindar dari tindakan korupsi,” ucap Bupati.
Bupati mengajak kepada seluruh OPD di jajarannya untuk menerapkan rasa malu pada diri jika menerima yang bukan menjadi haknya. “Dan kita juga menjadi Kabupaten paling bermasalah. Mari kita malu dan ini menjadi cambuk untuk kita melakukan perbaikan,” tandas Bupati.
Sementara, Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani menyampaikan terima atas kehadiran Satgas Pencegahan Korupsi dan diharapkan dapat memberi manfaat untuk pencegahan korupsi.
“Terkadang niat tak ada, tapi ada kelalaian yang membuat kita melakukan tindakan korupsi. Jadi kami harapkan bimbingannya kepada para Satgas KPK,” kata Timbul. (Rel)
Discussion about this post