PENA24JAM, SIMALUNGUN – Kondisi mesin pompa air yang masih rusak menjadi alasan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, sehingga belum bisa melakukan pemadaman api saat kebakaran terjadi.
“Ada enam damkar, mesin pompanya rusak. Gak bisa nembak,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Simalungun, Robert Kennedy Silalahi kepada wartawan saat ditemui, Selasa (29/3/2022) sekira jam 15.00 WIB.
Saat ini, posisi keenam damkar tersebut berada di beberapa lokasi berbeda. Antara lain, 1 unit di Kecamatan Raya, 2 unit di Kecamatan Bandar, 1 unit di Kota Siantar, 1 unit di Posko, 1 unit di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
“Kalau yang di Siantar itu, di bengkel Jalan Cokro. Yang di Girsang Sipangan Bolon pakai mesin tempel. Kemudian, di Perdagangan 1 untuk nyemprot. 1 lagi untuk tangki air,” terang Kennedy di salah satu ruang kerja Posko Penanggulangan Covid-19.
Diketahui, pompa air keenam damkar Simalungun yang rusak tersebut buatan India dan usianya berkisar 20 tahun. “Sudah saur matualah,” kata Kennedy seraya tersenyum.
Selain itu, upaya perbaikan terhadap kondisi pompa air keenam damkar sudah pernah dilakukan. Namun, gagal diakibatkan tidak tersedianya onderdil atau spare part.
“Gak ada sparepartnya yang baru. Sudah keliling kami di Siantar mencarinya. Kalau boleh dapat gearboxnya truck kingkong. Gitu kata orang bengkel. Tapi, sampai sekarang belum ada ditemukan,” ujar Kennedy.
Kemudian, atas kondisi pompa air yang tidak bisa diperbaiki. BPBD Simalungun akan mengusulkan anggaran untuk pengadaan damkar agar ditampung pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Rencana, kami mengusulkan anggaran pengadaan damkar pada APBD 2023. Mudah-mudahan ditampung,” kata Kennedy sembari mengungkapkan, bahwa sebelumnya sudah ditampung, namun direcofusing saat pandemi Covid-19 melanda.
Besaran anggaran yang akan diusulkan Rp11 miliar. Dengan jumlah damkar berkisar lima unit yang baru dan disiagakan di lima pos.
“Harga pemerintah nanti (e-Katalog). Kapasitasnya 3000 liter dan mobilnya 120 PS,” papar mantan Kepala Bidang Pemerintahan Nagori pada Dinas Pemberdayaan Maujana dan Pemerintah Nagori (PMPN) Simalungun tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Manaor Silalahi saat dikonfirmasi melalui seluler, Selasa (22/3/2022) sekira jam 21.05 WIB menjelaskan, damkar saat ini sedang pembenahan karena kondisi memang sangat memprihatinkan.
“Dari enam unit, yang bisa digunakan hanya tiga. Tiga lagi kondisinya rusak. Posisinya, satu di posko, di Perdagangan dan satu lagi di Raya,” jelas mantan Camat Hutabayu Raja dan Sidamanik tersebut.
Manaor mengatakan, satu demi satu sudah diperbaiki karena dana terbatas. Dan mudah-mudahan dalam tahun ini dapat diperbaiki. “Mesin pompanya yang rusak. Bukan mesin mobilnya. Sementara, mesin pompa itu nafasnya pemadam kebakaran,” katanya.
Manaor menerangkan, semua mobil pemadam kebakaran yang masih digunakan merupakan peninggalan masa Bupati Simalungun, Jhon Hugo Silalahi. “Dan 10 tahun belakangan ini tidak pernah ada pengadaan mobil damkar,” terangnya.
Manaor menambahkan, sehingga, damkar di Simalungun selama ini drastis teridur. Untuk itu, lanjut Manaor, program tahun ini akan dilakukan perbaikan damkar dan pendidikan pelatihan (diklat) personil.
“Kemarin direncanakan pengadaan dua unit. Namun, karena dana terbatas, bisanya hanya perbaikan dan diupayakan serta menambah pos siaga pemadam kekabaran. Sekaligus mendorong desa agar giat melakukan penanganan damkar tahun ini,” paparnya. (RD)
Discussion about this post